Sabtu, 11 Oktober 2014

PSIKOLOGI MANAJEMEN


TUGAS PERTEMUAN 1

I. MANAJEMEN ?
    Kata manajemen di ambil dari kata bahasa inggris yaitu “manage” yang berarti mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin.
Berikut pengertian manajemen menurut beberapa ahli :
1. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian,penyusunan,pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (By : Drs. Oey Liang Lee )
2. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan. (By : James A.F. Stoner)
3. Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. (By : R. Terry )
4. Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.(By : Lawrence A. Appley)
5. Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. (By : Horold Koontz dan Cyril O’donnel )
    Sebenarnya ada banyak versi mengenai definisi manajemen, namun demikian pengertian manajemen itu sendiri secara umum yang bisa kita jadikan pegangan adalah :
“Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya”
   
    JENIS-JENIS MANAJEMEN
    Berdasarkan tingkatannya, manajer dapat dibagi menjadi:
1. Manajer tingkat bawah
2. Manajer menengah
3. Manajer tingkat atas
    Berdasarkan bidangnya, manajer dibedakan atas:
1. Manajer umum
2. Manajer fungsional
    Manajer fungsional dibedakan atas:
1. Manajer pemasaran
2. Manajer keuangan
3. Manajer operasi
4. Manajer sumber daya manusia (Personalia)
5. Dll
    Manajer tingkat atas bertanggung jawab terhadap perusahaan secara keseluruhan. Tugas mereka adalah menentukan tujuan, strategi, dan kebijakan secara umum yang kemudian dijabarkan secara spesifik oleh manajer yang dibawahnya. Mereka menentukan kebijakan strategis yang akan menentukan kelangsungan hidup perusahaan atau organisasi. Seperti membuat pabrik baru, membuat produk baru, dsb. Nama manajer ini dikenal dengan nama seperti: Direktur Utama dengan direksi-direksi lainnya, Presiden Direktur, Wakil Presiden Direktur, CEO (Chief Executive Officer).
    Manajer menengah merupakan sekelompok manajer yang lebih besar dari manajer puncak. Tugas mereka adalah melaksanakan tujuan, strategi, dan kebijakan yang telah ditetapkan manajer puncak serta mengkoordinasikan dan mengarahkan aktivitas menajer tingkat bawah dan karyawan operasional. Nama untuk posisi tersebut diantaranya: Manajer Pemasaran, Manajer Keuangan, Manajer Personalia, dsb.
    Manajer tingkat bawah mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan operasional karyawan secara langsung. Posisi tersebut dikenal dengan nama pengawas atau supervisor, seperti pengawas penjualan, pengawas produksi, pengawas administrasi, dsb.
    Manajer umum bertanggungjawab mengawasi unit tertentu yang mempunyai beberapa bidang sekaligus. Seperti manajer divisi yang merupakan contoh manajer umum yang mengawasi aktivitas pemasaran, keuangan, dan operasional dari divisi tersebut.
    Manajer fungsional bertanggung jawab terhadap satu aktivitas organisasi tertentu. Sebagai contoh manajer pemasaran bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang berbau pemasaran. Dia tidak bertanggung jawab terhadap aktivitas keuangan walaupun dalam aktivitasnya selalu berhubungan dengan pemasaran. Contoh manajer fungsional dalam keseharian seperti Manajer Pemasaran, Manajer Keuangan, Manajer Sumber Daya Manusia, dan Manajer Produksi.
    Untuk hal yang lebih khusus kadang-kadang kadang perusahaan mempunyai manajer khusus, seperti Manajer Public Relation, yakni manajer yang bertugas sebagai humas. Dalam kegiatan pengembangan perusahaan, perusahaan mempunyai Manajer Riset dan Pengembangan. Perusahaan yang memandang informasi sebagi sesuatu yang cukup penting, maka diangkat Manajer Sistem Informasi.

APA ITU PSIKOLOGI MANAJEMEN DAN TUJUANYA ?
    Psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari semua tingkah laku manusia dan perilaku individu, dimana perilaku individu tersebut mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkunganya. Sedangkan manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari sumber daya manusia dan bagaimana pengaruhnya dalam organisasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa psikologi manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia/ sumber daya manusia dan bagaimana pengaruhnya dalam mencapai suatu tujuan organisasi dimana manusia itu berada. Psikologi manajemen bertujuan untuk mengetahui segala potensi yang ada dalam diri manusia dan bagaimana memaksimalkanya dalam suatu organisasi.

II. KEPEMIMPINAN
    Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
    Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
    Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
    Teori-teori kepemimpinan umumnya berfokus pada kualitas yang membedakan antara pemimpin dan pengikut serta variabel-variabel lain seperti faktor situasional dan tingkat keterampilan. 
    1. Teori Great Man 
         Anda mungkin pernah mendengar bahwa ada orang-orang tertentu     yang memang "dilahirkan untuk memimpin". Menurut teori ini, seorang     pemimpin besar dilahirkan dengan karakteristik tertentu seperti karisma, keyakinan, kecerdasan dan keterampilan sosial yang membuatnya terlahir    sebagai pemimpin alami. Teori great man mengasumsikan bahwa kapasitas     untuk memimpin adalah sesuatu yang melekat, pemimpin besar dilahirkan     bukan dibuat. Teori ini menggambarkan seorang pemimpin yang heroik dan     ditakdirkan untuk menjadi pemimpin karena kondisi sudah     membutuhkannya. 

    2. Teori Sifat 
         Teori sifat berasumsi bahwa orang mewarisi sifat dan ciri-ciri tertentu    yang membuat mereka lebih cocok untuk menjadi pemimpin. Teori sifat     mengidentifikasi kepribadian tertentu atau karakteristik perilaku yang   sama pada umumnya pemimpin. Sebagai contoh, ciri-ciri seperti ekstraversi, kepercayaan diri dan keberanian, semuanya adalah sifat potensial yang bisa    dikaitkan dengan pemimpin besar. Jika ciri-ciri khusus adalah fitur kunci     dari kepemimpinan, maka bagaimana menjelaskan orang-orang yang     memiliki kualitas-kualitas tetapi bukan pemimpin? Pertanyaan ini adalah   salah satu kesulitan dalam menggunakan teori sifat untuk menjelaskan     kepemimpinan. Ada banyak orang yang memiliki ciri-ciri kepribadian yang     terkait dengan kepemimpinan namun tidak pernah mencari posisi    kepemimpinan. 

    3. Teori kontingensi 
         Teori kontingensi fokus pada variabel yang berkaitan dengan     lingkungan yang mungkin menentukan gaya kepemimpinan tertentu yang     paling cocok. Menurut teori ini, tidak ada gaya kepemimpinan yang terbaik dalam segala situasi. Kesuksesan tergantung pada sejumlah variabel,     termasuk gaya kepemimpinan, kualitas para pengikut dan aspek situasi. 

    4. Teori Situasional 
         Teori Situasional mengusulkan bahwa pemimpin memilih tindakan t   erbaik berdasarkan variabel situasional. Gaya kepemimpinan yang berbeda mungkin lebih tepat untuk jenis tertentu dalam pengambilan keputusan    tertentu. Misalnya, seorang pemimpin berada dalam kelompok yang     anggotanya berpengetahuan dan berpengalaman, gaya otoriter mungkin   paling tepat. Dalam kasus lain di mana anggota kelompok adalah ahli yang terampil, gaya demokratis akan lebih efektif. 

    5. Teori Perilaku 
         Teori perilaku kepemimpinan didasarkan pada keyakinan bahwa     pemimpin besar dibuat bukan dilahirkan. Teori kepemimpinan ini berfokus         pada tindakan para pemimpin bukan pada kualitas mental. Menurut teori     ini, orang dapat belajar untuk menjadi pemimpin melalui pengajaran dan    observasi. 

    6. Teori Partisipatif 
         Teori kepemimpinan partisipatif menunjukkan bahwa gaya     kepemimpinan yang ideal adalah mengambil masukan dari orang lain. Para   pemimpin mendorong partisipasi dan kontribusi dari anggota kelompok dan membantu anggota kelompok merasa lebih berkomitmen terhadap proses    pengambilan keputusan. Dalam teori partisipatif, bagaimanapun, pemimpin   berhak untuk memungkinkan masukan pendapat dari orang lain. 

    7. Teori Manajemen 
         Teori manajemen juga dikenal sebagai teori transaksional, fokus pada   peran pengawasan kinerja, organisasi dan kelompok. Teori ini berdasarkan     pada sistem imbalan dan hukuman. Teori manajemen sering digunakan     dalam bisnis, ketika karyawan berhasil mereka dihargai, ketika mereka     gagal mereka ditegur atau dihukum. 

    8. Teori Hubungan 
         Teori hubungan juga dikenal sebagai teori transformasi, fokus pada   hubungan yang terbentuk antara pemimpin dan pengikut. Pemimpin     transformasional memotivasi dan menginspirasi dengan membantu anggota kelompok melihat penting dan baiknya suatu tugas. Pemimpin fokus pada   kinerja anggota kelompok dan juga ingin setiap orang untuk memaksimalkan potensinya. Pemimpin dengan gaya ini sering memiliki standar etika dan moral yang tinggi. 

III. PERENCANAAN
        pengertian perencanaan adalah proses dasar manajemen untuk     menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan   dapat tercapai. Perencanaan memberikan informasi untuk      mengkoordinasikan pekerjaan secara akurat dan efektif. Suatu rencana yang     baik harus berdasarkan sasaran, bersifat sederhana, mempunyai standar, fleksibel, seimbang, dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia dulu.
         Berikut ini Pengertian Perencanaan yang dikemukakan oleh beberapa     ahli:
Ø Douglas: Perencanaan adalah suatu proses kontinu dari pengkajian, membuat tujuan dan sasaran, dan mengimplementasikan serta mengevaluasi atau mengontrolnya.
Ø Alexander: Perencanaan adalah memutuskan seberapa luas akan dilakukakan, bagaimana melakukannya, kapan melakukannya, dan siapa yang melakukannya. 
Ø Steiner: Perencanaan adalah suatu proses memulai dengan sasaran-sasaran, batasan strategi, kebijakan, dan rencana detail untuk mencapainya, mencapai organisasi untuk menerapkan keputusan, dan termasuk tinjauan kinerja dan umpan balik terhadap pengenalan siklus perencanaan baru.

MANFAAT PERENCANAAN
Ø Perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi menuju arah yang sama.
Ø Perencanaan yang disusun berdasarkan penelitian yang akurat akan menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
Ø Perencanaan memuat standar-standar atau batas-batas tindakan dan biaya sehingga memudahkan pelaksanaan pengawasan.
Ø Perencanaan dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan, sehingga aparat pelaksana memiliki irama atau gerak dan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan.

JENIS-JENIS PERENCANAAN
    Jenis-jenis perencanaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung dari mana melihatnya.

     Apabila ditinjau dari segi kegunaannya, suatu rencana dapat dibedakan menjadi:
·        Single use plan, yaitu suatu rencana yang hanya dipakai sekali saja. Jadi apabila tujuan yang diinginkan telah tercapai, kemudian rencana dibubarkan atau tidak dipergunakan.
·        Standing plan, yaitu suatu rencana yang dapat dipakai berulang kali.

     Apabila ditinjau dari segi bentuknya, suatu rencana dapatdibedakan menjadi:
·        Rencana pisik, adalah rencana yang memuat secara garis besar dari pada suatu kebijaksanaan.
·        Rencana kerja, yaitu suatu rencana yang memuat deskipsi secara detail dari suatu kebijaksanaan. Rencana ini biasanya dibuat mengikuti rencana pisik, dengan tujuan untuk memberi penjelasan secara terperinci dari rencana pisik. Karena tujuan dan sifatnya itulah untuk rencana jenis ini lazim disebut pula dengan "detail plan".

     Apabila dilihat dari segi jangka waktu pelaksanaannya, rencana dapat digolongkan menjadi:
·        Rencana jangka pendek, yaitu rencana yang jangka waktu pelaksanaannya maksimum 5 tahun.
·        Rencana jangka menengah, adalah rencana yang jangka waktu pelaksanaannya antara 5-15 tahun.
·        Rencana jangka panjang, yaitu rencana yang jangka waktu pelaksanaannya di atas 15 tahun.

     Apabila ditinjau dari sudut kawasan atau wilayah pelaksanaannya, suatu rencana dapat dibagi   menjadi:
  1.            Rural plan, yaitu rencana untuk sesuatu desa.
  2.           City plan, yaitu rencana untuk sesuatu kota.
  3.   Regional plan, adalah rencana untuk sesuatu daerah.
  4.   National  plan, adalah  rencana  untuk  tingkat  nasional (negara). 



Sumber :
TULISAN ANALISIS KASUS
           

          Perusahaan adalah suatu kesatuan organisasi yang didalamnya terdapat banyak sumber daya manusia yang menjalankanya. Di dalam perusahaan terdapat banyak sekali elemen elemen penting yang saling melengkapi demi keberlangsungan suatu perusahaan. Buruh, karyawan maupun karyawati merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam suatu perusahaan, keberlangsungan suatu perusahaan sangatlah bergantung pada mereka. Suatu perusahaan harus memenuhi hak-hak mereka, berupa kesejahteran. Jika kesejahteraan mereka saja tidak terpenuhi dan mereka tidak mendapatkan hak-hak yang semestinya mereka dapatkan, bukan hal yang mustahil sebuah perusahaan berangsur-angsur mengalami kebangkrutan. Pada contoh kasus dibawah ini, adalah akibat dari sebuah perusahaan yang sama sekali tidak memperhatikan kesejahteraan pegawai mereka.

Kasus :
TEMPO.COBekasi--Asosiasi Pengusaha Indonesia, Kota Bekasi, Jawa Barat, menilai kenaikan upah minimum yang tak realistis berdampak pada investasi pengusaha di wilayah setempat. "Tahun lalu kenaikan upah sebesar 42 persen, mengakibatkan tujuh perusahaan bangkrut," kata Ketua Apindo, Kota Bekasi, Purnomo Namiardi, Selasa, 30 Oktober 2013.

Karena itu, pihak Apindo meminta buruh bersikap realistis dalam menuntut kenaikan upah. Pihaknya meminta buruh tak melakukan berbagai cara, agar tuntutan kenaikan upah setinggi-tingginya dikabulkan, tanpa memikirkan kemampuan perusahaan. "Hasilnya hanya akan merugikan kalangan buruh, kalau sampai terjadi bangkrut," ujarnya.

Dia mencontohkan, pada tahun lalu kenaikan upah sebesar 42 persen menjadi Rp 2,2 juta mengakibatkan sebanyak tujuh perusahaan gulung tikar yang memproduksi kayu, garmen, dan kemasan. Perusahaan itu milik pengusaha dalam negeri maupun asing yang mempunyai pasar di luar negeri.

"Pengusahanya sudah tak sanggup menanggung beban berat (upah) sekaligus memenuhi banyaknya persyaratan ketat dari para pembeli di luar negeri," katanya.

Kendati begitu, jika besar UMK Bekasi 2014 kembali dipaksakan naik tanpa mempertimbangkan Kebutuhan Hidup Layak, ada sedikitnya 18 perusahaan yang rentan bernasib serupa. "Kalau sampai tutup, yang rugi juga buruh sendiri, karena kehilangan pekerjaan," katanya. "KHL di Kota Bekasi berkisar Rp 2 juta."

Karena itu, pihaknya berharap proses pembahasan kenaikan upah menghasilkan nilai yang objektif. Pemerintah sendiri diminta agar tak memihak kepada serikat buruh maupun pengusaha dalam merekomendasikan UMK melalui dewan pengupahan.

Sementara itu, buruh di Kota Bekasi menuntut kenaikan upah sekitar 50 persen, dari UMK yang sudah ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 2,2 juta. Tuntutan itu saat ini masih dibahas oleh dewan pengupahan di kantor pemerintah setempat.

"Saya rasa wajar kalau ada masyarakat terganggu, ketika kami melakukan aksi (demonstrasi)," kata perwakilan FSPMI Kota Bekasi, Masrul. "Kami juga memperjuangkan hak mereka (masyarakat yang terganggu) soal BPJS," ia menambahkan.


SUMBER : 
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/31/214526013/18-Perusahaan-di-Kota-Bekasi-Terancam-Bangkrut